Pada suatu zaman, ada seekor sapi yang tinggal di hutan. Sapi itu sangat menyukai bunga mawar. Suatu hari, Sapi pergi jalan-jalan ke kebun bunga Pak Tani. Ada bunga lavender, melati, anggrek, tulip, dan bunga kesukaan si Sapi, bunga mawar. Sapi pun berpikir “Hmmm, kebun ini sangat indah. Ada berbagai jenis-jenis bunga yang bisa dinikmati keindahannya. Aku juga akan membuat sebuah kebun mawar di belakang kandangku. Jika aku membuat kebun mawar di belakang kandangku, aku dapat menikmati keindahan bunga mawar setiap hari.”
Keesokan harinya, sapi pun berjalan mengelilingi hutan. Ia mencari bibit mawar dan tanaman mawar. Setelah seharian mencari, akhirnya dia menemukan bibit mawar dan bunga mawar yang cukup untuk membuat kebun mawar. Hari berikutnya, si sapi mulai bekerja keras membuat kebun mawar. Setiap mawar ditata dengan rapi agar terlihat indah. Si Sapi merawat kebunnya dengan kasih sayang dan tanggung jawab. Jika tidak hujan, Sapi menyirami tanaman mawar yang ada di kebun mawarnya. Jika hujan, Sapi tidak menyirami tanaman mawarnya. Terkadang, Sapi memberi pupuk tanaman mawarnya.
Pada akhirnya, musim bunga pun tiba. Banyak tanaman mawar Sapi yang berbunga. Bunga mawar di kebun Sapi sangat indah dan harum. Sapi sangat senang karena usahanya membuat kebun mawar tidak sia-sia. Tentu, keindahan dan harum kebun mawar tersebut menyita perhatian binatang lain. Teman-teman sapi: monyet, kancil, gajah, singa, buaya, merak, dan rusa datang ke kebun mawar sapi untuk melihat keindahan kebun tersebut.
“Wah, sapi, kebun mawarmu sangat indah. Pasti kamu membuat kebun ini dengan kerja keras!” kata Merak
“Terima kasih, Merak” kata Sapi.
“Bagaimana jika kalian ku ajak berkeliling tempat ini? Nanti aku juga akan menjelaskan cara menanam bunga mawar dan cara merawat bunga mawar,” kata Sapi.
“Wah, itu ide yang bagus!” kata teman-teman Sapi.
Tiba-tiba, Putri Serigala datang ke tempat itu melalui penjuru kebun mawar yang lain.
“Wah, tempat ini sangat indah! Aku akan beristirahat sejenak di sini sebelum pergi ke sarang serigala.” Kata Putri Serigala.
Beberapa saat kemudian, rombongan binatang sampai ke tempat Putri Serigala beristirahat. Putri Serigala pun terbangun.
“Hey , apa yang kalian lakukan di tempat ini?” kata Putri Serigala.
“Kami berjalan-jalan mengeliligi kebun mawar Sapi,” kata Singa.
“Iya, benar! Sapi sangat baik karena mau mengajak kita berkeliling taman sambil mengajarkan kita bagaimana cara merawat mawar. Sapi sangat berbakat dalam bidang bercocok tanam,” kata Kancil.
Putri Serigala pun menjadi iri dengan Sapi karena Sapi dipuji oleh teman-temannya, walaupun Sapi hanya penghuni hutan biasa.
Putri Serigala pun mulai menyombongkan diri.
“Ah, bercocok tanam itu gampang dan tidak sesulit menari Ballet. Apakah kalian bisa menari Ballet sepertiku?”
Para binatang hanya terdiam melihat perilaku Putri Serigala. Walaupun begitu, Sapi tetap sabar.
Sapi dengan berani menjawab “Sekarang, buktikanlah bakatmu itu! Jika kamu menganggap kamu sudah pintar menari Ballet, dan kamu pikir bercocok tanam itu gampang, pasti kamu bisa menari Ballet sambil bercocok tanam.”
Putri Serigala pun tertawa dan langsung menyetujui tantangan itu. Putri Serigala menganggap tantangan tersebut terlalu mudah untuknya.
Beberapa saat kemudian, para binatang sudah menyediakan alat untuk bercocok tanam. Sapi langsung menyiapkan musik pengiring tarian balet. Putri Serigala langsung mengambil alat untuk bercocok tanam.
“Siap, Putri Serigala?” kata kancil.
“Wah, kalau Cuma begini saja, aku selalu siap!” kata Putri Serigala yang sombong.
Beberapa saat kemudian, musik balet mulai terdengar merdu, tanda pertunjukan balet Putri Serigala telah dimulai. Di tengah pertunjukan balet, sesuai janji Putri Serigala, dia mulai bercocok tanam. Ternyata, menari balet sambil bercocok tanam tidak semudah yang Putri Serigala bayangkan.
Putri Serigala menaruh bibit mawar tanpa membuat lubang. Dia pun melemparkan sekop dan tidak bisa menangkapnya. Setelah itu, dia membuat becek taman mawar dan membuat beberapa tangkai mawar rusak. Putri Serigala pun berputar dan tersandung sekop, tergelincir di lumpur dan jatuh diantara tangkai mawar yang berduri dan becek!
“ADUH!” teriak Putri Serigala
Para binatang pun langsung membantu Putri Serigala. Untung saja, luka Putri Serigala tidak terlalu parah. Setelah diobati, Putri Serigala berkata, “Maafkan aku, Sapi ,tadi aku menyepelekanmu. Ternyata bercocok tanam juga sulit. Aku sadar, bahwa semua makhluk memiliki kelebihan masing-masing dan kekurangan masing-masing.”
“Tidak apa-apa Putri Serigala. Yang penting besok lagi kamu tidak mengulangi kesalahan ini lagi,” kata Sapi.
Para binatang pun membantu Sapi membersihkan kebun mawar Sapi, lalu melanjutkan perjalanan mereka berkeliling kebun mawar Sapi.**
Leave a Reply